PENTINGNYA KOMUNIKASI ASERTIF

Mungkin kalian udah gak asing lagi sama kata komunikasi ya guys. Tapi sebenarnya komunikasi itu apa sih? Ada yang bisa menjabarkan secara detail? 

Jadi Komunikasi itu suatu proses ketika seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan lingkungan dan orang lain. Seberapa pentingkah belajar komunikasi? Komunikasi yang baik itu penting banget untuk menciptakan relasi yang baik dengan orang-orang sekitar. Trus benefitnya apa sih kalo kita udah punya komunikasi yang baik? Ketika kalian paham pola dan tips komunikasi yang baik, kalian dapat meningkatkan kualitas hubungan kalian dengan orang lain.

So, kenapa harus ada komunikasi untuk menciptakan interaksi? Jawabannya adalah karena kita tidak bisa membaca pikiran orang lain. Kita perlu mengkomunikasikan apa yang perlu dibahas, dibicarakan dan dikomunikasikan.

Bayangin aja misalkan kalian lagi diskusi kelompok nih, tapi kalian diem-dieman, gak ada yang mengemukakan pendapat, gak ada yang mengutarakan opini. Apa bakal berjalan diskusinya? Engga kan? Kenapa? Ya karena gak ada yang bisa baca pikiran, semuanya perlu di komunikasikan.

Dan FYI, komunikasi ada  pola dan tipsnya. Ada 4 pola dalam komunikasi; pola pasif, pola agresif, pola pasif agresif dan pola asertif. So sekarang kita pake yang mana? Dan baiknya kita pake yang mana ya? 

Kita bahas satu persatu yukk.

1. Pola komunikasi pasif

Biasanya orang yang menggunakan pola ini cenderung mengalami mis komunikasi. Mereka susah mengungkapkan apa yang mereka mau dan apa yang mereka maksud. Mereka juga susah banget untuk eyecontacs dan sulit bilang "Gak". Jadi mereka sering terseret sana-sini. Ibaratnya kek 'ngikut aja deh'.

Nah menurut kalian, komunikasi pasif ini nyaman gak buat komunikator dan komunikan? Pasti engga dong, yuk keluar dari zona pola pasif!

2. Pola komunikasi agresif

Komunikator jenis ini biasanya selalu ingin mendominasi sesuatu, suaranya keras dan kontak matanya intens. Kebanyakan komunikator agresif sering dibilang leaders yang tegas. Tapi itu salah. Lo juga perlu menghargai komunikan dan menerima pendapat orang lain. Si komunikator agresif ini lebih bisa di sebut "ingin di dengar tak mau mendengar". Buat Lo yang mengalami ini, sekarang gue nanya, apa lo gak pernah salah? Apa Lo yakin kalo Lo lebih mengerti semuanya? Apa Lo udah paling pinter sedunia? 

Inget, Lionel Messi aja selalu latihan bola tiap Minggu dan masih punya pelatih. Padahal udah jelas-jelas dia pemain bola paling handal di dunia. Masa iya Lo yakin kalo Lo gak butuh dengerin orang lain. Yuk belajar pola komunikasi yang bener!

3. Pola komunikasi pasif agresif

Pola komunikasi ini memiliki tindakan yang terlihat pasif, tapi makna kata-katanya agresif. Komunikator pasif agresif biasanya suaranya cenderung kecil, antara kemauan dan perkataan pun berbanding terbalik. Mereka lebih kerap menggunakan kode dalam berkomunikasi. Contohnya gini "Yaudah terserah. Tapi kalo di tegur jangan salahin gue ya" / "Oke deh", tapi suaranya kecil. / "Oke dari mananya?" / Pas ditanya "Lo kenapa?" Jawabannya "engga, gue gak papa" tapi jawabnya judes. Nah, komunikator ini biasanya gak paham cara menyampaikan apa yang dia maksud.

4. Pola komunikasi asertif

Kalo menurut para ahli, pola komunikasi ini adalah pola yang paling ideal dan win-wim solution. Apa sih yang membuat pola komunikasi asertif spesial? Jadi pola komunikasi ini menggabungkan bagian-bagian positif dari pola pasif dan agresif menjadi kesatuan yang super powerfull. Komunikasi asertif ini lebih terbuka, menyampaikan apa yang di maksud dengan baik, tidak terkesan memaksa dan mau mendengar. Intinya lebih ke tau kapan waktunya dia harus jadi komunikator dan kapan waktunya dia harus jadi komunikan/audience.

So, gimana caranya ngembangin pola komunikasi asertif? Sebenarnya caranya banyak banget, tapi kita bahas garis besarnya aja ya guys ya.

Pertama, ada trik namanya 'I steatment'. Trik ini paling ampuh dan objektif. I steatment adalah pengekspresian kalimat dari sudut pandang gue dalam hal pendapat (nothing facta). Jadi misalnya gini, Lo telat Dateng ke acara temen Lo. Nah, menurut Lo respon mana yang lebih baik dari temen Lo. ¹) Gara-gara Lo telat kita jadi ngaret nih. Or ²) Gue bete banget kalo Lo telat gini. Lo kaya ga menghargai waktu gue tau gak?

Lebih enak di dengar yang mana? Yang kedua kan? Jadi kesannya jelas gitu. Itu emosi dia, itu perasaan dia, opini dia gitu bukan fakta. Kalo yang pertama mungkin lebih terkesan nyerang dan nyalahin Lo gitu. Tapi kalo yang kedua, dia lebih mengekpresikan apa yang dia maksud.

Kedua, menjaga kontak mata. Kalo kata orang barat nih, mata adalah jendela dunia. Karena tatapan mata adalah salah satu ekspresi paling jujur yang bisa dilakukan oleh orang lain.

Ketiga, berani bilang "tidak".

Keempat, jelaskan apa yang kalian rasakan dengan percaya diri.

Nah, sekarang udah tau kan komunikasi yang baik dan tipsnya. Yukkk saatnya menerapkan komunikasi asertif dalam kehidupan sehari-hari!


Penulis & Editor: Indah Alfi Rohmaniati

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH EKA AGUSTIYANA, SANG JUARA YANG HAUS PRESTASI

UGM RAIH PERINGKAT 1 KAMPUS DI INDONESIA BERDASARKAN QS SUSTAINABILITY RANKING 2025

TANTANGAN DAN PELUANG DALAM KESETARAAN GENDER