KONTRA NARASI DUTA DAMAI VS DUTA ISLAM
Kontra Narasi dari tulisan:
Duta Damai vs Duta Islam
Penulis: Ummu Aisy Umar
(Muslimah Aktivis Dakwah)
Oleh: Ahmat Su Helmi
(Duta Damai Kampus Lampung)
Meskipun Duta Damai disajikan sebagai penanggulangan ekstremisme, beberapa aspek dari inisiatif ini menimbulkan pertanyaan dan memerlukan kritik serius.
Sangat penting untuk membedakan antara Islam sebagai agama damai dan Muslim yang melakukan tindakan terorisme atau ekstremisme. Kisah-kisah yang secara langsung mengaitkan Islam dengan terorisme atau ekstremisme hanya memperkuat stigma dan prasangka yang tidak benar bagi komunitas Muslim secara keseluruhan.
Mungkin tepat untuk mengkritik peran Amerika Serikat dalam membentuk narasi terorisme dan radikalisme, tetapi juga harus dihindari untuk menggeneralisasi semua upaya penahanan seperti Duta Besar Perdamaian. Tindakan khusus yang diambil untuk mencegah radikalisme dan ekstremisme harus dievaluasi berdasarkan keefektifannya dalam mencapai tujuan tersebut. Sebagai warga dunia yang hidup berdampingan, penting untuk mencari titik temu dan menghormati keragaman ideologi dan keyakinan tanpa membenarkan tindakan kekerasan atau terorisme oleh siapa pun, tidak terkecuali.
Kedua, mengevaluasi efektivitas pencegahan ekstremisme di kalangan generasi muda. Monitoring dan evaluasi yang objektif diperlukan untuk mengetahui apakah Duta Damai berhasil mencapai tujuan pencegahannya.
Oleh karena itu, peran Duta Damai dalam menyebarkan wacana perdamaian dan toleransi di dunia maya patut diapresiasi dan didukung. Terakhir, ketika berhadapan dengan ekstremisme, penting untuk mengadopsi pendekatan yang komprehensif dan beragam yang melibatkan berbagai pihak. Untuk mencapai hasil yang lebih efektif dan berkelanjutan dalam mencapai perdamaian dan toleransi dalam masyarakat.
Komentar
Posting Komentar