Gelombang cerah mewarnai pagi hari, bagaikan energi baru untuk melangkah ke babak baru dalam kehidupan. Di balik mentari yang menjelajahi cakrawala, terbentang kisah inspiratif Eka Agustiyana, pemuda asal Sumedang yang menapaki jalan penuh prestasi di Gresik. Sejak kecil, Eka dibesarkan dengan nilai-nilai semangat kreativitas dan perilaku adaptif oleh orang tuanya. Dua pilar ini menjadi pondasi kuat yang mengantarkannya hingga saat ini. Jiwa berprestasinya sudah terlihat sejak dini, terbukti dengan raihan Nilai UN Tertinggi ke-3 di sekolah dasar. Semangatnya untuk terus belajar dan berkembang diwujudkan dengan mengikuti berbagai perlombaan, baik akademik maupun non-akademik. Memasuki sekolah menengah pertama, semangat Eka tak pernah padam. Ia kembali mengukir prestasi dengan meraih piagam penghargaan prestasi akademik dari SMP Negeri 1 Sumedang. Eka juga aktif mengikuti berbagai perlombaan, termasuk perwakilan Math Olympiad Sumedang. Meski diwarnai kegagalan, pengalaman ini menjadi bat...
Sumber: https://ugm.ac.id/ Lembaga pemeringkatan perguruan tinggi internasional, Quacquarelli Symonds (QS), kembali merilis QS Sustainability Ranking 2025 . Pemeringkatan ini bertujuan untuk mengukur kontribusi dan kinerja perguruan tinggi dalam mendorong agenda keberlanjutan. Tiga pilar utama yang menjadi basis pemeringkatan ini meliputi environmental impact (dampak lingkungan), social impact (dampak sosial), dan governance (tata kelola) . Dalam pemeringkatan edisi 2025, Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil mencatatkan prestasi yang membanggakan dengan menduduki peringkat ke-383 dunia dan posisi pertama di Indonesia. Capaian ini menunjukkan lonjakan signifikan dari tahun sebelumnya, di mana UGM berada di peringkat 476 dunia dan posisi keempat di Indonesia. Kenaikan posisi UGM ini mencerminkan peningkatan kontribusi universitas tersebut dalam aspek keberlanjutan, baik dari segi lingkungan, sosial, maupun tata kelola. Selain UGM, terdapat sejumlah perguruan tinggi Indonesia lainny...
Perjuangan untuk kesetaraan gender adalah salah satu tantangan utama dalam membangun masyarakat yang lebih adil dan inklusif. Namun kita tidak hanya menghadapi tantangan yang kompleks, namun juga peluang untuk memperbaiki fondasi masyarakat yang tidak setara. Tantangan Utama Salah satu tantangan terbesar dalam perjuangan kesetaraan gender adalah stereotip gender yang terus berlanjut. Stereotip ini tertanam kuat dalam budaya kita dan membentuk persepsi kita tentang peran dan kemampuan gender. Perempuan sering dianggap mampu melakukan pekerjaan rumah tangga dan mengasuh anak, sedangkan laki-laki diharapkan menjadi pencari nafkah yang tegas dan membebani. Stereotip seperti ini tidak hanya membatasi pilihan dan keinginan individu, namun juga menghambat perkembangan masyarakat yang inklusif dan beragam. Selain itu, kesenjangan upah dan akses juga merupakan hambatan besar dalam mencapai kesetaraan gender. Meskipun kemajuan telah dicapai dalam mempersempit kesenjangan upah berdasar...
Alhamdulillah Terima kasih kepada KIMO atas apresiasi yang luar biasa🙏😊
BalasHapus