PUISI GURU YANG TERANG KARYA ANTI NURWAHYUNI

Guru yang Terang

Oleh : Anti Nurwahyuni


Di ruang kelas, gemuruh suara pelajaran,

Guru, pencerah jiwa, ilmu menjadi peradaban.

Dengan sorot matanya, membuka dunia,

Setiap kata yang disampaikan, bagai cahaya di malam yang sunyi.


Guru, pahlawan tanpa tanda jasa,

Mengajarkan ilmu, membimbing hati yang gundah.

Penuh sabar, senyumnya mengukir harapan,

Seperti pelaut yang menapaki samudera ilmu tanpa batas.


Di buku-buku tebal, ilmu bertaburan,

Guru, kuncinya ada dalam tanganmu.

Pelukis arsitektur masa depan,

Mengajar dengan cinta, tiada lelah dan ragu.


Wajahnya tercermin dalam benak murid,

Begitu banyak kisah, pelajaran tak terlupakan.

Dia adalah penerang, tiada henti mengajar,

Seolah-olah diajak berdansa oleh irama ilmu yang tercipta.


Guru, kau bentuk karakter bangsa,

Dalam setiap bait puisi, kau menjadi tokohnya.

Jiwamu terbuka seperti buku yang terbaca,

Memberi arti pada setiap langkah kehidupan yang berlalu.


Pada papan tulis, catatan berjajar,

Guru, coretanmu memberi makna dan arti.

Seperti pena yang menari di atas kertas putih,

Membentuk pelangi warna dalam benak setiap murid.


Di keheningan kelas, terdengar suara getar,

Guru, itulah denting harmoni yang abadi.

Mengajar bukan hanya tentang rumus dan angka,

Tetapi membentuk karakter, menyentuh hati, hingga tercipta akhir kisah yang indah.


Guru, bagai pelita di tengah gelapnya malam,

Membimbing langkah-langkah, menerangi jalan.

Dengan tekad dan semangat yang tak terhingga,

Membentuk generasi penerus, penyambung cahaya abadi.


Terima kasih, guru, atas segala baktimu,

Kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa.

Di hati kami, kau tetap abadi,

Guru, penerang perjalanan, cintamu takkan terhapus dalam sejarah hidup kami.


Bandung, 14 Novemeber 2023


BIOGRAFI PENULIS


Perkenalkan saya Anti Nurwahyuni, lahir pada 24 Juni 2005 di Garut, merupakan

seorang mahasiswi yang berasal dari Universitas Katolik Parahyangan Kota Bandung Jawa

Barat, yang sedang menempuh D3 di bidang Manajemen Perusahaan. Semangat belajar saya

tercermin dalam keinginan pada diri saya untuk memahami dinamika bisnis modern. Pecinta

seni dan kata-kata, saya telah mengembangkan bakat menulis puisi. Puisi-puisi saya

mencerminkan pandangan tentang kehidupan dan keindahan alam.

Selain fokus akademis, saya juga aktif dalam kegiatan sosial dan kemahasiswaan.

Saya membawa semangat dan visi untuk menjadi pemimpin bisnis yang penuh integritas.

Dengan tekad, saya menjadi contoh semangat dan keberagaman generasi muda Indonesia,

menunjukkan bahwa pembelajaran tidak hanya tentang akademis tetapi juga pengembangan

diri dan kontribusi sosial.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

KISAH EKA AGUSTIYANA, SANG JUARA YANG HAUS PRESTASI

UGM RAIH PERINGKAT 1 KAMPUS DI INDONESIA BERDASARKAN QS SUSTAINABILITY RANKING 2025

TANTANGAN DAN PELUANG DALAM KESETARAAN GENDER